Tuesday, 3 May 2016

Kalipahit yang rasa airnya memang pahit


“Mas...warna celananya kok berubah dari hijau menjadi kemerahan setelah terkena air ini ?” tanya saya kepada salah seorang teman yang ikut dalam acara travelling ke Kalipahit. Dia menjawab ”lho iya kok bisa ya warnanya berubah”, sambil keheranan. Ya... itu adalah kesan pertama kami saat berkunjung ke salah satu obyek wisata yang relatif tergolong baru di kawasan Obyek Wisata Alam Kawah Ijen. Tepatnya berada di selatan Paltuding, tak jauh dari tempat parkir atau sekitar 2 km menuju arah jalan ke Bondowoso. Letak nya pun di pinggir jalan sehingga kita bisa dengan mudah menikmati nya.

Di sebut Kalipahit karena air nya bukan lah air biasa melainkan air rembesan dari air belerang kaldera danau ijen. Tingkat ke asaman yang tinggi membuat warna air nya menjadi hijau dan berbusa. Seperti di ketahui bahwa Kawah Ijen mempunyai tingkat keasaman tertinggi di dunia. Namun tingkat nya pun kadang berubah ubah dan mempengaruhi warna air. Kadang hijau, biru dan kekuningan.

Air terjun kalipahit ini melandai melalui tebing yang curam. Sehingga aliran air nya begitu menarik di tambah warna air nya yang tak biasa. Endapan sulfur di bebatuan menambah keindahan tempat ini. Walaupun ini rembesan dari kawah ijen, tetap untuk volume nya bisa di pengaruhi oleh cuaca. Misal nya ketika musim hujan maka volume airnya akan lebih besar jika dibandingkan dengan musim kemarau.

Mendengar cerita dari teman saya yang telah mengunjungi nya saya pun penasaran. Begitu datang sendiri ternyata sungguh unik dan menarik, air dan beberapa genangan nya mirip sekali dengan danau yellow stone Amerika hehe....kayak pernah kesana aja.

Oke mumpung lagi disini numpang selfie dulu ya..... Masukan aja buat teman-teman yang liburan ke Ijen tak ada salah nya melihat tempat ini sejenak.
Mencoba air Kalipahit yang rasanya memang pahit
 

No comments:

Post a Comment