Di pagi yang mendung ini saya ingin
sedikit berbagi tulisan tentang kehidupan, terkadang dalam menjalani hidup kita
mengalami hal yang tak semulus harapan, pahitnya kehidupan
ibarat
segenggam garam. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan
tetap sama. Tetapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari
wadah atau tempat yang kita pakai. Sebagai
contoh segenggam garam yang kita campur dalam segelas air rasanya akan lebih
pahit daripada segenggam garam yang kita tabur di telaga. Kepahitan
itu, selalu berasal dari bagaimana cara kita meletakkan segalanya.
Jadi, saat kita merasakan kepahitan atau kegagalan dalam
hidup, hanya ada satu hal yang boleh kita lakukan
yaitu lapangkanlah dada untuk menerima semuanya. Luaskanlah hati untuk menampung
setiap kepahitan itu. Luaskan cara pandang terhadap kehidupan. Kita akan banyak belajar dari keluasan itu.
Hati kita adalah wadah. Batin kita adalah tempat
menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hati kita itu seperti gelas, buatlah hati kita seluas telaga yang
mampu meredam setiap kepahitan. Hati yang seluas dunia!
Pesan bijak yang terdapat pada tulisan diatas
adalah :
Janganlah mudah mengeluh menjalani kehidupan, hadapi
setiap permasalahan dengan kepala dingin dan hati yang lapang. Tersenyumlah,
karena dengan itu hidup akan terasa lebih indah.
Semoga sedikit coretan diatas bermanfaat
buat kita semua.